Pernikahan " rawan " part 2
Menikah adalah ibadah yang terpanjang. Dan tidak semua pernikahan berjalan mudah dan mulus. Dan saya pribadi merasa ikut bahagia ketika melihat pasangan yang usia pernikahannya sampai 30 tahun atau lebih. Pasang surut pasti sudah mereka lalui, dan mereka bisa melewatinya. Percayalah, setiap pernikahan pasti ada cobaan masing-masing, yang terlihat indah di postingan ada masalahnya juga. Jika kondisi pernikahan kalian seperti di bawah ini, ada baiknya pertimbangan kembali.
➡️ Setelah melahirkan, perempuan setelah melahirkan jauh lebih sensitif. Dengan kondisi kurang tidur karena harus begadang di malam hari memberikan asi, menggantikan popok sementara pasangan tetap tertidur pulas. Hal ini membuat ibu menjadi kesal, lelah merasa kurang di perhatikan, di tambah di rumah tidak ada yang membantu. Semua di kerjakan sendiri. Dalam kondisi seperti ini, biasanya perempuan ingin pergi karena merasa sangat lelah melihat suami yang tak kunjung peka. Jika kondisimu seperti ini Bu, komunikasikan dengan suami mintalah bantuan, jika suamimu lelah karena seharian bekerja mintalah seseorang untuk membantumu mengurus segalanya tak perlu sungkan untuk mengatakan apa yang ibu mau.
➡️ Mertua yang ikut campur, ada beberapa kasus pasangan yang bercerai karena mertua yang terlalu ikut campur. Ketika kalian sudah menikah ada baiknya memisahkan diri. Jika tidak mampu maka mengontraklah. Hal ini untuk menjaga pernikahanmu tetap sehat, privasi tetap terjaga sehingga ada batasan orang tua untuk tidak mencampuri urusan rumah tangga mu. Jika saat ini kamu merasa sudah tidak sanggup lagi karena mertuamu yang terlalu ikut campur ada baiknya tegaskan kepada pasanganmu dengan jelas bahwa kalian sudah menikah dan harus membedakan status ketika menjadi anak dan menjadi istri atau suami. Terkadang miris, mendengar pasangan yang bercerai karena orang tua terlalu campur. Tidak kah mereka bersedih melihat anaknya menjadi janda atau duda? Kalian harus memberikan pengertian kepada orang tua masing - masing bahwa kalian harus belajar mandiri untuk memimpin dan mengatur keuangan sendiri.
➡️ Pasangan yang tidak terbuka tentang keuangan. Ini hal sensitif jika terkait tentang uang, karena banyak pernikahan yang tidak sehat gara gara hal ini. Si suami atau istri merasa mulai jenuh, tidak dipercaya, tidak di cukupi yang akhirnya menghidupi kebutuhan anak dan diri sendiri dengan mencari job lain. Banyak yang bercerai gara gara ini? Banyak. Karena pasangan merasa seperti hidup sendiri. Mulailah berkomunikasi dengan pasanganmu, Carilah solusi, pasti ada solusinya. Tanyakan mengapa tidak mau terbuka. Carilah pihak ketiga untuk menyelesaikannya bila perlu.
➡️ Pasangan puber kembali, pernah mendengar puber kesatu kedua dan ketiga? Hehheh.. pasti pernah dong. Ada yang sedang di posisi ini. Pasti menjengkelkan melihat pasangan yang seperti anak muda kembali, kasmaran kembali. Kalian bisa menegur kembali pasangan kalian dengan hati hati, ingatkan jika sudah mempunyai anak, ingatkan tentang tanggung jawabnya, ingatkan tentang kebutuhan dan bila perlu ambil perhatian kembali pasangan ajak kembali makan berdua, berkeliling berdua. Hal ini untuk merebut kembali perhatian pasangan dan mengingatkan tanggungjawab nya kembali.
semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua pasangan.
Post a Comment for "Pernikahan " rawan " part 2"