Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjadi ibu pekerja, wajib baca ini!


Setelah menikah, wanita akan di hadapkan dengan dua pilihan yaitu menjadi ibu pekerja dan menjadi ibu rumah tangga. Saya termasuk memilih yang pertama yaitu menjadi ibu pekerja, bukan karena kondisi ekonomi tetapi lebih ingin berbagi ilmu yang sudah di dapat semasa kuliah dan menjadi lebih produktif. Resiko pasti ada ketika memilih menjadi ibu pekerja terutama soal anak, wah luar biasa. Ketika tuntutan pekerjaan cukup menyita pikiran dan anak sedang sakit, semuanya menjadi tidak fokus. Ada beberapa tips dari ibu Syafiq sebelum kamu memutuskan menjadi ibu pekerja :

 ✅  Diskusikan hal ini dengan suami, setelah menikah kamu akan di hadapkan dengan kondisi di mana nanti kamu akan mempunyai anak.  Sebelum kondisi ini terjadi ada baiknya, kamu diskusikan dengan suami terlebih dahulu. Kamu akan resign atau kamu akan tetap bekerja. Jika Suamimu suport untuk tetap bekerja maka bekerja lah itu artinya suami mu akan membantumu mengurus anak kelak. 

Pilihlah pekerjaan yang bisa kamu atur waktunya. Ada beberapa pekerjaan yang tidak mengharuskan kamu stand by dari pagi sampai sore. Jadi kamu lebih leluasa mengatur waktu pekerjaanmu dengan anakmu. 

Membuka bisnis. Menjadi ibu pekerja tidak harus bekerja di kantor kamu bisa membuka bisnis dirumah. Kamu tetap bisa mengurus anak dan kmu juga bisa tetap produktif dengan bekerja dirumah. Hati nyaman karena anak lebih dekat. 

Atur waktu untuk prioritas anak. Kamu bekerja pasti untuk kebutuhan anak juga dong? Nah jika pekerjaanmu memang tidak mengharuskan kamu untuk stand by dari pagi dan sore.  Usahakan tidak membawa pekerjaan kerumah. Sebisa mungkin untuk menyelesaikan pekerjaanmu di kantor. Ingat ada anak yang butuh kamu dirumah setelah seharian di kantor. Kamu juga harus menciptakan weekend bersama anak setelah Senin - Jumat kamu bekerja. 




1 comment for "Menjadi ibu pekerja, wajib baca ini! "

  1. menjadi ibu pekerja maupun ibu rumah tangga tak masalah

    ReplyDelete